Sabtu, 19 Mei 2012

PENGGOLONGAN GULMA


II. PENGGOLONGAN/ KLASIFIKASI GULMA



Sifat-sifat Gulma secara umum


            Gulma merupakan tumbuhan yang mempunyai  sifat dan ciri khas tertentu, yang umumnya berbeda dengan tanaman pokok atau tanaman  budidaya. Sifat-sifat dari gulma tersebut antara lain:
1.      Gulma mudah tumbuh pada setiap tempat atau daerah yang berbeda-beda, mulai dari tempat yang miskin nutrisi sampai tempat yang kaya nutrisi.
2.      Gulma dapat bertahan hidup dan tumbuh  pada daerah kering sampai daerah yang lembab bahkan tergenangpun  masih dapat bertahan.
3.      Kemampuan gulma untuk mengadakan regenerasi atau perkembangbiakan memperbanyak diri besar sekali, khususnya pada gulma perennial. Gulma perennial (gulma yang hidupnya menahun) dapat pula menyebar luas dengan cara perkembangbiakan  vegetatif disamping  secara generatif.
Luasnya penyebaran gulma disebabkan oleh sifat daun yang dapat bermodifikasi, yaitu tumbuh menjadi tumbuhan baru seperti pada daun Cocor bebek (Calanchoe sp). Demikian juga dengan bagian-bagian tumbuhan gulma yang lain dapat pula tumbuh menjadi individu gulma yang baru, seperti  akar, batang, umbi dan lain sebagainya. Inilah yang memungkinkan gulma unggul dalam persaingan (berkompetisi) dengan tanaman budidaya.
4. Gulma juga dapat menghasilkan biji dalam jumlah yang sangat banyak, ini pulalah yang memungkinkan gulma cepat berkembang biak.
            Dalam berkompetisi dengan tanaman budidaya tumbuhan gulma juga ada yang mengeluarkan bau dan rasa yang kurang sedap, bahkan dapat mengeluarkan zat pada sekitar tempat tumbuhnya. Zat itu berbentuk senyawa kimia seperti cairan berupa toksin (racun) yang dapat mengganggu atau menghambat pertumbuhan tanaman lain yang ada disekitar gulma tersebut, (kejadian tersebut dikenal juga dengan peristiwa allelopati).
            Gulma dapat dibedakan menjadi  beberapa golongan atau kelompok berdasarkan kepada: bentuk daun, daerah tempat hidup (habitat), daur atau siklus hidup, sifat botani dan morfologi, dan cara perkembangbiakan.
  
1. Penggolongan berdasarkan bentuk daun
            Penggolongan berdasarkan bentuk daun ini berpatokan atas lebar atau sempitnya daun. Gulma berdaun lebar  yaitu  apabila lebar dari helaian daunnya lebih dari setengah ukuran panjangnya. Helaian daun tersebut dapat berbentuk oval, bulat, segita, lonjong, membulat atau seperti bentuk  ginjal. Pertulangan daun (nervatio) dari golongan ini umumnya bentuk menyirip. Golongan gulma berdaun lebar ini umumnya didominasi oleh kelompok tumbuhan dari klas Dicotyledoneae.
            Sedangkan gulma berdaun sempit yaitu apabila helaian daun atau laminanya berbentuk memanjang dan ukuran lebarnya helaian daun kecil atau sempit. Helaian daun dari golongan ini umumnya terdiri dari kelampok daun yang berbentuk pita, linearis, jarum dan yang berbentuk panjang-panjang. Pertulangan daun dari golongan ini umumnya berbentuk lurus-lurus atau linearis yang umumnya didominasi oleh kelompok tumbuhan dari klas Monocotyledoneae.
            Dengan demikian  berdasarkan bentuk daun ini maka gulma dapat dibagi dua yaitu gulma berdaun lebar dan gulma berdaun sempit.
  1. Gulma berdaun lebar
Tumbuhan ini mempunyai bentuk daun yang lebar dan luas dan umumnya:
-          mempunyai lintasan C3
-          nervatio (pertulangan daun) menyirip
-          dari kelompok  Dicotyledoneae
-          bentuk helaian membulat, bulat, oval, lonjong, segitiga, bentuk ginjal, dll.
Contoh:
-          Amaranthus spinosus L.
-          Ageratum conyzoides (bandotan)
-          Portulaca oleracea
-          Melastoma malabathricum
-          Eupatorium odoratum
-          Euphorbia hirta
-          Centella asiatica
                      
b. Gulma berdaun sempit
Tumbuhan ini mempunyai bentuk daun sempit dan memanjang;
-          mempunyai lintasan C4
-          nervatio (pertulangan daun) linearis atau garis-garis memanjang.
-          dari kelompok monocotyledoneae
-          bentuk daun memanjang seperti pita, jarum, garis dll
contoh:
-          Leersea hexandra
-          Sprobolus poiretii
-          Cyperus rotundus
-          Imperata cylindrica

2. Penggolongan gulma berdasarkan habitat
            Berdasarkan habitat atau tempat hidup maka gulma dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan yaitu:
            1. Gulma darat (terristerial weed) yaitu semua tumbuhan gulma yang hidup dan tumbuhnya di darat, seperti: Imperata cylindrical, Melastoma malabathricum, dsb.
Pada gulma darat ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan lahan atau arealnya seperti:
            2. Gulma sawah tanaman palawija, contoh:    - Portulaca oleracea
                                                                                    - Cyperus rotundus, dll
            3. Gulma ladang, contoh:        - Leersea hexandra
                                                            - Imperata cylindrical
            4. Gulma kebun, contoh:         - Ageratum conyzoides
                                                            - Stachytarpita sp
            5. Gulma hutan, contoh:         - Melastoma malabathricum
                                                            - Crotalaria sp
            6. Gulma Padang rumput, contoh:      -  Sprobolus poiretii
                                                                        - Andropogon sp
            7. Gulma air yaitu semua tumbuhan gulma yang hidup, tumbuh dan berkembang biaknya terjadi di dalam air, di daerah perairan atau ditempat yang basah dan tergenang, Contoh dari gulma ini adalah: Eichornia crassipes, Hydrilla verticilata, Pistia stratiotes, Nymphaea sp.

3. Penggolongan berdasarkan daur hidup
            Menurut Ashton (1991), berdasarkan daur hidup (siklus hidup), maka gulma dapat dikelompokkan pada beberapa golongan yaitu.
1.      Annual (semusim)
Adalah tumbuhan gulma yang mempunyai daur hidup hanya satu musim atau satu
tahunan, mulai dari tumbuh, anakan, dewasa dan berkembang  biak. Contoh gulma semusim adalah: Ageratum conyzoides, Stachytarpita sp.
2.      Biennial (dua musim)
Yaitu   tumbuhan  gulma  yang  mempunyai   daur  hidup    mulai    dari    tumbuh
,anakan,dewasa dan berkembang biak selama dua musim tetapi kurang dari dua tahun. Contoh gulma ini adalah: Lactuca canadensis L.
3.      Perinnial (gulma musiman atau tahunan)
Adalah tumbuhan gulma yang dapat hidup lebih dari dua tahun atau lama berkelanjutan bila kondisi memungkinkan. Contoh gulma ini adalah kebanyakan dari klas monocotyledoneae seperti; Cyperus rotundus, Imperata cylindrical, dll



4. Penggolongan berdasarkan sifat morfologi
Menurut Tjitrosoedirdjo et. al (1984), berdasarkan sifat morfologi maka gulma dapat dikelomp;okkan menjadi tiga golongan yaitu:
1.      Golongan rumput-rumptan (grasses)
Yaitu semua tumbuhan gulma yang berasal dari keluarga Gramineae (Poaceae). Gulma ini ukurannya bervariasi, tumbuh bisa tegak maupun menjalar , hidup semusim atau tahunan. Ciri-ciri kelompok gulma yang tergolong kedalam keluarga  rumput ini adalah batangnya umumnya mempunyai ruas-ruas dan buku.  Jarak masing-masing ruas (internodus) bisa sama dan bisa pula berbeda dan bahkan ada yang cukup panjang, yang tidak sebanding dengan buku (internodus), batangnya ini ada yang menyebut dengan culm. Ciri lain dari kelompok ini adalah  daunnya  yang tidak mempunyai tangkai daun (ptiolus) tapi hanya mempunya pelepah/ upih (vagina) dan helaian daun (lamina).
Contoh dari gulma ini  banyak sekali dan ditemukan pada berbagai tempat, baik di areal tanaman budidaya maupun di daerah yang terbuka, misalnya; Eleusine indica, Imperata cylindrical, Panicum repens, Paspalum conjugatum, Axonopus compressus, Leersea hexandra.
2.      Golongan Teki-tekian (sedges)
Yang termasuk kedalam kelompok gulma ini adalah dari keluarga Cyperaceae. Ciri khas dari kelompok teki ini adalah batangnya yang berbentuk  segitiga, dan pada sebagian besar sistim  perakarannya terdiri dari akar rimpang (rhizome) dan umbi (tuber).
Contoh gulma ini adalah; Cyperus rotundus, Cyperus irinaria, dll.
3.      Golongan gulma berdaun lebar (broad leaf weed)
Kelompok ini terdiri dari gulma yang berdaun lebar (luas) yang umumnya terdiri  dari klas Dicotyledoneae, pertulangan daun umunya menyirip, misalnya: Ageratum conyzoides, Eupatorium odoratum, Melastoma malabathricum, Phylanthus niruri, dll.

5. Penggolongan berdasarkan sifat botani
            Menurut Triharso (1994), berdasarkan sifat-sifat botaninya maka  gulma dapat dikelompokkan  menjadi beberapa golongan  yaitu:
1.      Golongan gulma Dicotyledoneae (berkeping dua)
Yaitu semua tumbuhan gulma  yang berasal dari klas Dikotiledon, seperti: Crotalaria sp, Melastoma malabathricum, Phyllanthus niruri, Lantana camara, dll.
2.      Golongan gulma Monocotyledoneae (berkeping satu)
Adalah semua tumbuhan gulma yang berasal dari klas Monokotil seperti: Imperata cylindrical, Panicum repens, Dactyloptenium sp., Eragrostis amabilis, Cynodon dactylon, cyperus rotundus, dll.
3.      Golongan gulma Pteridophyta (pakis-pakisan)
Yaitu semua gulma yang berasal dari kelompok pakis-pakisan, contohnya : Neprolepsis bisserata.






III. PERKEMBANGBIAKAN GULMA
           
            Gulma merupakan tumbuhan yang sangat mudah tumbuh pada bermaca-macam areal dan lokasi tanaman budidaya, hal itu yang menyebabkan gulma lebih unggul bersaing dengan tanaman budidaya. Faktor tersebut didukung pula oleh cara perkembangbiakan (reproduksi) gulma yang bermacam-macam seperti berikut.
1.      Dengan biji
Sebagian besar  gulma berkembangbiak dengan biji  dan menghasilkan jumlah biji yang sangat banyak seperti biji pada Amaranthus spinosus, Cynodon dactylon, Eragrostis amabilis.
Biji-biji gulma dapat tersebar jauh karena ukurannya kecil sehingga dapat terbawa angin, air, hewan dan sebagainya dengan demikian penyebarannya juga lebih luas. Adapula terdapat bulu-bulu (rambut halus) yang menempel pada biji, sehingga biji ini mudah diterbangkan oleh angina, seperti pada biji Emilia sonchifolia, Vernonia sp, dll.
Disamping itu biji-biji gulma  dapat bertahan  lama di dalam tanah (masa dormansi yang panjang) bila situasi lahan tanahnya tidak memungkinkan untuk tumbuh, kemudian  pada saatnya dapat tumbuh bila situasi sudah memungkinkan.
2.      Stolon
Adapula gulma yang dapat membentuk individu baru  dengan  stolon yaitu bagian batang menyerupai akar yang menjalar di atas permukaan tanah. Dimana batang ini terdiri dari nodus (buku) dan internodus (ruas), pada setiap nodus dapat keluar serabut-serabut akar dan tunas sehingga dapat mebentuk individu baru. Contoh gulma ini adalah: Paspalum conjugatum, Cynodon dactylon, dll.
2.Rhizome (akar rimpang)
Yaitu batang beserta bagian-bagiannya yang manjalar di dalam tanah, bercabang-cabang, tumbuh mendatar dan pada ujungnya atau pada buku dapat muncul tunas yang membentuk individu baru.
3.      Tuber (umbi)
Umbi merupakan pembengkakan  dari batang atupun akar yang digunakan sebagai tempat penyimpanan atau penimbun makanan cadangan, sehingga umbi tersebut bisa membesar. Pada beberapa bagian dari umbi tersebut terdapat titik (mata) yang pada saatnya nanti bisa muncul atau keluar tunas yang merupakan individu baru dari gulma tersebut. Contoh gulma ini adalah dari keluarga Cyperaceae, seperti: Cyperus rotundus, Cyperus irinaria, dst.
4.      Bulbus (umbi lapis)
Bulbus juga termasuk umbi yang merupakan tempat menyimpan makanan cadangan tetapi bentuknya  berlapis-lapis. Gulma golongan ini dapat  ditemukan pada keluarga Allium, contoh: Allium veneale (bawang-bawang).
5.      Dengan daun
Pada beberapa jenis gulma juga dapat berkembangbiak dengan  daunnya yang telah dewasa. Daun ini berbentuk membulat ataupun oval, pada pinggir daun bergerigi atau terdapat lekukan yang nantinya tempat muncul tunas menjadi individu baru. Contohnya: Calanchoe sp (cocor bebek),  Ranunculus bulbasus.
6.      Runner (Sulur)
Stolon yang keluar dari ketiak daun dimana internodianya (ruas) sangat panjang, membentuk tunas pada bagian ujung. Contoh: Eichornia crassipes.
7.      Spora.
Ada juga beberapa gulma yang dapat berkembang biak dengan spora, dimana  spora ini bila telah matang  dapat diterbangkan oleh angina. Contoh gulma ini kebanyakan dari keluarga paku-pakuan seperti: Nephrolepsis bisserata, Lygopodiu sp, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar