Sabtu, 19 Mei 2012

PENGGOLONGAN GULMA


II. PENGGOLONGAN/ KLASIFIKASI GULMA



Sifat-sifat Gulma secara umum


            Gulma merupakan tumbuhan yang mempunyai  sifat dan ciri khas tertentu, yang umumnya berbeda dengan tanaman pokok atau tanaman  budidaya. Sifat-sifat dari gulma tersebut antara lain:
1.      Gulma mudah tumbuh pada setiap tempat atau daerah yang berbeda-beda, mulai dari tempat yang miskin nutrisi sampai tempat yang kaya nutrisi.
2.      Gulma dapat bertahan hidup dan tumbuh  pada daerah kering sampai daerah yang lembab bahkan tergenangpun  masih dapat bertahan.
3.      Kemampuan gulma untuk mengadakan regenerasi atau perkembangbiakan memperbanyak diri besar sekali, khususnya pada gulma perennial. Gulma perennial (gulma yang hidupnya menahun) dapat pula menyebar luas dengan cara perkembangbiakan  vegetatif disamping  secara generatif.
Luasnya penyebaran gulma disebabkan oleh sifat daun yang dapat bermodifikasi, yaitu tumbuh menjadi tumbuhan baru seperti pada daun Cocor bebek (Calanchoe sp). Demikian juga dengan bagian-bagian tumbuhan gulma yang lain dapat pula tumbuh menjadi individu gulma yang baru, seperti  akar, batang, umbi dan lain sebagainya. Inilah yang memungkinkan gulma unggul dalam persaingan (berkompetisi) dengan tanaman budidaya.
4. Gulma juga dapat menghasilkan biji dalam jumlah yang sangat banyak, ini pulalah yang memungkinkan gulma cepat berkembang biak.
            Dalam berkompetisi dengan tanaman budidaya tumbuhan gulma juga ada yang mengeluarkan bau dan rasa yang kurang sedap, bahkan dapat mengeluarkan zat pada sekitar tempat tumbuhnya. Zat itu berbentuk senyawa kimia seperti cairan berupa toksin (racun) yang dapat mengganggu atau menghambat pertumbuhan tanaman lain yang ada disekitar gulma tersebut, (kejadian tersebut dikenal juga dengan peristiwa allelopati).
            Gulma dapat dibedakan menjadi  beberapa golongan atau kelompok berdasarkan kepada: bentuk daun, daerah tempat hidup (habitat), daur atau siklus hidup, sifat botani dan morfologi, dan cara perkembangbiakan.
  
1. Penggolongan berdasarkan bentuk daun
            Penggolongan berdasarkan bentuk daun ini berpatokan atas lebar atau sempitnya daun. Gulma berdaun lebar  yaitu  apabila lebar dari helaian daunnya lebih dari setengah ukuran panjangnya. Helaian daun tersebut dapat berbentuk oval, bulat, segita, lonjong, membulat atau seperti bentuk  ginjal. Pertulangan daun (nervatio) dari golongan ini umumnya bentuk menyirip. Golongan gulma berdaun lebar ini umumnya didominasi oleh kelompok tumbuhan dari klas Dicotyledoneae.
            Sedangkan gulma berdaun sempit yaitu apabila helaian daun atau laminanya berbentuk memanjang dan ukuran lebarnya helaian daun kecil atau sempit. Helaian daun dari golongan ini umumnya terdiri dari kelampok daun yang berbentuk pita, linearis, jarum dan yang berbentuk panjang-panjang. Pertulangan daun dari golongan ini umumnya berbentuk lurus-lurus atau linearis yang umumnya didominasi oleh kelompok tumbuhan dari klas Monocotyledoneae.
            Dengan demikian  berdasarkan bentuk daun ini maka gulma dapat dibagi dua yaitu gulma berdaun lebar dan gulma berdaun sempit.
  1. Gulma berdaun lebar
Tumbuhan ini mempunyai bentuk daun yang lebar dan luas dan umumnya:
-          mempunyai lintasan C3
-          nervatio (pertulangan daun) menyirip
-          dari kelompok  Dicotyledoneae
-          bentuk helaian membulat, bulat, oval, lonjong, segitiga, bentuk ginjal, dll.
Contoh:
-          Amaranthus spinosus L.
-          Ageratum conyzoides (bandotan)
-          Portulaca oleracea
-          Melastoma malabathricum
-          Eupatorium odoratum
-          Euphorbia hirta
-          Centella asiatica
                      
b. Gulma berdaun sempit
Tumbuhan ini mempunyai bentuk daun sempit dan memanjang;
-          mempunyai lintasan C4
-          nervatio (pertulangan daun) linearis atau garis-garis memanjang.
-          dari kelompok monocotyledoneae
-          bentuk daun memanjang seperti pita, jarum, garis dll
contoh:
-          Leersea hexandra
-          Sprobolus poiretii
-          Cyperus rotundus
-          Imperata cylindrica

2. Penggolongan gulma berdasarkan habitat
            Berdasarkan habitat atau tempat hidup maka gulma dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan yaitu:
            1. Gulma darat (terristerial weed) yaitu semua tumbuhan gulma yang hidup dan tumbuhnya di darat, seperti: Imperata cylindrical, Melastoma malabathricum, dsb.
Pada gulma darat ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan lahan atau arealnya seperti:
            2. Gulma sawah tanaman palawija, contoh:    - Portulaca oleracea
                                                                                    - Cyperus rotundus, dll
            3. Gulma ladang, contoh:        - Leersea hexandra
                                                            - Imperata cylindrical
            4. Gulma kebun, contoh:         - Ageratum conyzoides
                                                            - Stachytarpita sp
            5. Gulma hutan, contoh:         - Melastoma malabathricum
                                                            - Crotalaria sp
            6. Gulma Padang rumput, contoh:      -  Sprobolus poiretii
                                                                        - Andropogon sp
            7. Gulma air yaitu semua tumbuhan gulma yang hidup, tumbuh dan berkembang biaknya terjadi di dalam air, di daerah perairan atau ditempat yang basah dan tergenang, Contoh dari gulma ini adalah: Eichornia crassipes, Hydrilla verticilata, Pistia stratiotes, Nymphaea sp.

3. Penggolongan berdasarkan daur hidup
            Menurut Ashton (1991), berdasarkan daur hidup (siklus hidup), maka gulma dapat dikelompokkan pada beberapa golongan yaitu.
1.      Annual (semusim)
Adalah tumbuhan gulma yang mempunyai daur hidup hanya satu musim atau satu
tahunan, mulai dari tumbuh, anakan, dewasa dan berkembang  biak. Contoh gulma semusim adalah: Ageratum conyzoides, Stachytarpita sp.
2.      Biennial (dua musim)
Yaitu   tumbuhan  gulma  yang  mempunyai   daur  hidup    mulai    dari    tumbuh
,anakan,dewasa dan berkembang biak selama dua musim tetapi kurang dari dua tahun. Contoh gulma ini adalah: Lactuca canadensis L.
3.      Perinnial (gulma musiman atau tahunan)
Adalah tumbuhan gulma yang dapat hidup lebih dari dua tahun atau lama berkelanjutan bila kondisi memungkinkan. Contoh gulma ini adalah kebanyakan dari klas monocotyledoneae seperti; Cyperus rotundus, Imperata cylindrical, dll



4. Penggolongan berdasarkan sifat morfologi
Menurut Tjitrosoedirdjo et. al (1984), berdasarkan sifat morfologi maka gulma dapat dikelomp;okkan menjadi tiga golongan yaitu:
1.      Golongan rumput-rumptan (grasses)
Yaitu semua tumbuhan gulma yang berasal dari keluarga Gramineae (Poaceae). Gulma ini ukurannya bervariasi, tumbuh bisa tegak maupun menjalar , hidup semusim atau tahunan. Ciri-ciri kelompok gulma yang tergolong kedalam keluarga  rumput ini adalah batangnya umumnya mempunyai ruas-ruas dan buku.  Jarak masing-masing ruas (internodus) bisa sama dan bisa pula berbeda dan bahkan ada yang cukup panjang, yang tidak sebanding dengan buku (internodus), batangnya ini ada yang menyebut dengan culm. Ciri lain dari kelompok ini adalah  daunnya  yang tidak mempunyai tangkai daun (ptiolus) tapi hanya mempunya pelepah/ upih (vagina) dan helaian daun (lamina).
Contoh dari gulma ini  banyak sekali dan ditemukan pada berbagai tempat, baik di areal tanaman budidaya maupun di daerah yang terbuka, misalnya; Eleusine indica, Imperata cylindrical, Panicum repens, Paspalum conjugatum, Axonopus compressus, Leersea hexandra.
2.      Golongan Teki-tekian (sedges)
Yang termasuk kedalam kelompok gulma ini adalah dari keluarga Cyperaceae. Ciri khas dari kelompok teki ini adalah batangnya yang berbentuk  segitiga, dan pada sebagian besar sistim  perakarannya terdiri dari akar rimpang (rhizome) dan umbi (tuber).
Contoh gulma ini adalah; Cyperus rotundus, Cyperus irinaria, dll.
3.      Golongan gulma berdaun lebar (broad leaf weed)
Kelompok ini terdiri dari gulma yang berdaun lebar (luas) yang umumnya terdiri  dari klas Dicotyledoneae, pertulangan daun umunya menyirip, misalnya: Ageratum conyzoides, Eupatorium odoratum, Melastoma malabathricum, Phylanthus niruri, dll.

5. Penggolongan berdasarkan sifat botani
            Menurut Triharso (1994), berdasarkan sifat-sifat botaninya maka  gulma dapat dikelompokkan  menjadi beberapa golongan  yaitu:
1.      Golongan gulma Dicotyledoneae (berkeping dua)
Yaitu semua tumbuhan gulma  yang berasal dari klas Dikotiledon, seperti: Crotalaria sp, Melastoma malabathricum, Phyllanthus niruri, Lantana camara, dll.
2.      Golongan gulma Monocotyledoneae (berkeping satu)
Adalah semua tumbuhan gulma yang berasal dari klas Monokotil seperti: Imperata cylindrical, Panicum repens, Dactyloptenium sp., Eragrostis amabilis, Cynodon dactylon, cyperus rotundus, dll.
3.      Golongan gulma Pteridophyta (pakis-pakisan)
Yaitu semua gulma yang berasal dari kelompok pakis-pakisan, contohnya : Neprolepsis bisserata.






III. PERKEMBANGBIAKAN GULMA
           
            Gulma merupakan tumbuhan yang sangat mudah tumbuh pada bermaca-macam areal dan lokasi tanaman budidaya, hal itu yang menyebabkan gulma lebih unggul bersaing dengan tanaman budidaya. Faktor tersebut didukung pula oleh cara perkembangbiakan (reproduksi) gulma yang bermacam-macam seperti berikut.
1.      Dengan biji
Sebagian besar  gulma berkembangbiak dengan biji  dan menghasilkan jumlah biji yang sangat banyak seperti biji pada Amaranthus spinosus, Cynodon dactylon, Eragrostis amabilis.
Biji-biji gulma dapat tersebar jauh karena ukurannya kecil sehingga dapat terbawa angin, air, hewan dan sebagainya dengan demikian penyebarannya juga lebih luas. Adapula terdapat bulu-bulu (rambut halus) yang menempel pada biji, sehingga biji ini mudah diterbangkan oleh angina, seperti pada biji Emilia sonchifolia, Vernonia sp, dll.
Disamping itu biji-biji gulma  dapat bertahan  lama di dalam tanah (masa dormansi yang panjang) bila situasi lahan tanahnya tidak memungkinkan untuk tumbuh, kemudian  pada saatnya dapat tumbuh bila situasi sudah memungkinkan.
2.      Stolon
Adapula gulma yang dapat membentuk individu baru  dengan  stolon yaitu bagian batang menyerupai akar yang menjalar di atas permukaan tanah. Dimana batang ini terdiri dari nodus (buku) dan internodus (ruas), pada setiap nodus dapat keluar serabut-serabut akar dan tunas sehingga dapat mebentuk individu baru. Contoh gulma ini adalah: Paspalum conjugatum, Cynodon dactylon, dll.
2.Rhizome (akar rimpang)
Yaitu batang beserta bagian-bagiannya yang manjalar di dalam tanah, bercabang-cabang, tumbuh mendatar dan pada ujungnya atau pada buku dapat muncul tunas yang membentuk individu baru.
3.      Tuber (umbi)
Umbi merupakan pembengkakan  dari batang atupun akar yang digunakan sebagai tempat penyimpanan atau penimbun makanan cadangan, sehingga umbi tersebut bisa membesar. Pada beberapa bagian dari umbi tersebut terdapat titik (mata) yang pada saatnya nanti bisa muncul atau keluar tunas yang merupakan individu baru dari gulma tersebut. Contoh gulma ini adalah dari keluarga Cyperaceae, seperti: Cyperus rotundus, Cyperus irinaria, dst.
4.      Bulbus (umbi lapis)
Bulbus juga termasuk umbi yang merupakan tempat menyimpan makanan cadangan tetapi bentuknya  berlapis-lapis. Gulma golongan ini dapat  ditemukan pada keluarga Allium, contoh: Allium veneale (bawang-bawang).
5.      Dengan daun
Pada beberapa jenis gulma juga dapat berkembangbiak dengan  daunnya yang telah dewasa. Daun ini berbentuk membulat ataupun oval, pada pinggir daun bergerigi atau terdapat lekukan yang nantinya tempat muncul tunas menjadi individu baru. Contohnya: Calanchoe sp (cocor bebek),  Ranunculus bulbasus.
6.      Runner (Sulur)
Stolon yang keluar dari ketiak daun dimana internodianya (ruas) sangat panjang, membentuk tunas pada bagian ujung. Contoh: Eichornia crassipes.
7.      Spora.
Ada juga beberapa gulma yang dapat berkembang biak dengan spora, dimana  spora ini bila telah matang  dapat diterbangkan oleh angina. Contoh gulma ini kebanyakan dari keluarga paku-pakuan seperti: Nephrolepsis bisserata, Lygopodiu sp, dll.

mitosis dan miosis


A.    MITOSIS

Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan titik tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman. Proses mitosis terjadi dalam empat fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Fase mitosis tersebut terjadi pada sel tumbuhan maupun hewan. Terdapat perbedaan mendasar antara mitosis pada hewan dan tumbuhan. Pada hewan terbentuk aster dan terbentuknya alur di ekuator pada membran sel pada saat telofase sehingga kedua sel anak menjadi terpisah.

B.    Mitosis

Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II (meiosis II). Meiosis I dan meiosis II terjadi pada sel tumbuhan. Demikian juga pada sel hewan terjadi meiosis I dan meiosis II. Baik pada pembelahan meiosis I dan II, terjadi fase-fase pembelahan seperti pada mitosis. Oleh karena itu dikenal adanya profase I, metafase I, anafase I , telofase I, profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Akibat adanya dua kali proses pembelahan sel, maka pada meiosis, satu sel induk akan menghasilkan empat sel baru, dengan masing-masing sel mengandung jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induk.










C.   PERBEDAAN MITOSIS DENGAN MEIOSIS


http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSijau0RiIuVX6bnBG9IoB8JW7NL8ZwKcdI7ZZ-h6q7FlWcR7E&t=1&usg=__oVgGD9uCgE_MhQ1UsEkbd7gpB10=

Bagan perbandingan antara mitosis dengan meiosis

Pada mahkluk hidup multiseluller ( bersel banyak ) dengan tipe sel eukariota terjadi dua macam pembelahan sel / reproduksi sel  yaitu mitosis dan meiosis. Keduanya merupakan pembelahan yang terjadi secara bertahap.
Meskipun demikian keduanya memiliki perbedaan.

Perbedaan-perbedaan tersebut antara lain :
  1. Mitosis bertujuan untuk perbanyakan sel untuk proses pertumbuhan, sedangkan meiosis membentuk sel gamet ( pada hewan dan tumbuhan berbiji ) dan spora pada tumbuhan berspora dam brfungsi mengurangi jumlah kromosom agar keturunan mempunyai jumlah kromosom yang sama dari generasi ke generasi
  2. Mitosis terjadi di jaringan meristematis ( pd tumbuhan di ujung akar dan batang ),  sedangkan meiosis terjadi di dalam organ kelamin jantan dan betina
  3. Mitosis berlangsung melalui tahapan : profase-metafase-anafase dan telofase diselingi oleh interfase, sedangkan meiosis berlangsung melalui tahapan : profase I – metafase I – anafase I – telofase I – profase II – metafase II – anafase II – telofase II tanpa interfase
  4. Pada meiosis 1 sel induk mengalami satu kali pembelahan , sedangkan pada meiosis 1 sel induk mengalami dua kali pembelahan.
  5. Pada mitosis 1 sel induk akan menghasilkan 2 sel anak yang memiliki jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom sel induk, sedangkan pada meiosis 1 sel induk akan menghasilkan 4 sel anak dengan jumalh kromosom separuh dari jumlah kromosom sel induk
  6. Pada mitosis sel anak bersifat diploid ( 2n ), sedangkan pada meiosis sel anak bersifat haploid ( n ).

Minggu, 11 Maret 2012

PRINSIP-PRINSIP DASAR & METODOLOGI PENGENDALIAN GULMA SECARA HAYATI

Pengendalian Hayati Gulma (PHG) didasarkan kepada 2 prinsip utama
1.      Banyak organisma yang mampu menghambat suksesnya suatu tanaman
2.      Banyak spesies organism yang memiliki kisaran inang yang terbatas.
Dengan manipulasi yang cermat dan hati-hati, organism yang memiliki kekhususan inang dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan gulma tertentu.
v  Tahapan pengkajian PHG adalah sebagai berikut:
Ù  M enentukan apakah gulma tertentu sesuai untuk PH
Ù  Penentuan agen PH yang sesuai
Ù  Pengujian keamanan dari agen yang berpotensi
Ù  Pengujian kemapanan dari agen PH di lapang
Ù  Pemeliharaan biakan agen PH
Ù  Uji efikasi agen PH
v  I.  M enentukan apakah gulma tertentu sesuai untuk PH
Ù  Dikarenakan definisi dan status gulma yang bersifat subjektif, maka sebelum pengembangan suatu program PHG, maka status gulma yang akan dikendalikan harus dinyatakan dengan jelas untuk menghindari terjadinya konflik kepentingan (conflict of interest).
Ù  Informasi mendasar yang harus diperoleh mengenai gulma target meliputi:
a)      Posisi taksonomi, biologi, ekologi, dan kepentingannya secara ekonomis.
·        Semakin dekat hubungan taksonomi antara gulma dengan tanaman yang bernilai ekonomis, semakin sulit mencari jasad/agen pengendali hayati yang tidak akan mengancam tanaman budidaya 
b)      Daerah asal dan penyebarannya
·        Menunjukkan sumber-sumber yang mungkin untuk mendapatkan agen/jasad pengendai hayati
c)      Kehadiran atau keberadaan spesies yang berdekatan
d)      Literature dari musuh alaminya.
·        Pengetahuan mengenai keberadaan spesies yang berdekatan dan kajian literature mempercepat pencarian (screening) awal dari jasad pengendali hayati.
Ù  PHG sesuai untuk menurunkan kepadatan dari:
a)      Gulma agresif yang bersifat tunggal (dominan)
b)      Gulma asing
c)      Gulma yang tidak berkaitan erat dengan spesies ekonomis
d)      Gulma dari lahan yang tidak dibudidayakan
v  II. Penentuan agen PH yang sesuai
Ù  Sumber terbaik dari JPH adalah daerah asal atau pusat penyebaran dari tumbuhan target.
Ù  Kriteria pemilihan meliputi:
a)      Efektif
b)      Kisaran inang sempit
c)      Mampu berbiak pada gulma target
v  III. Pengujian keamanan dari agen yang berpotensi
Ù  Pengujian spesifikasi inang pada tanaman-tanaman yang dipilih adalah mutlak untuk memastikan bahwa JPH tidak merupakan ancaman bagi tanaman ekonomis,  Satu seri tanaman yang mewakili sejumlah family dan genus harus diuji.
Ù  Pengujian spesifikasi inang terdiri dari 2 kategori:
a)      Penerimaan tanaman inang; yaitu untuk menentukan apakah serangga makan dan meletakkan telur pada tanaman uji.
b)      Kesesuaian tanaman inang; yaitu untuk memastikan apakah makan pada tanaman inang tertentu menyebabkan oogenesis dan apakah tanaman inang dapat mendukung perkembangan serangga
v  IV. Pengujian kemapanan dari agen PH di lapang
Ù  Begitu suatu musuh alami telah disetujui  untuk dimanfaatkan sebagai jph, organism tersebut haruslah mampu hidup dan berkembang (mapan) di areal-areal dengan intensitas inang yang tinggi,
Ù  Usaha-usaha untuk memapankan JPH tersebut dilakukan dengan melepaskan pada habitat-habitat yang beragam untuk menentukan kemampuan dari agen tersebut untuk beradaptasi pada lingkungan yang baru dari inangnya.
Ù  Pelepasan ulangan mungkin diperlukan untuk memastikan kemapanan dan perbanyakan JPH.
Ù  Untuk meningkatkan kemapanan, pengaturan yang tepat dan jumlah pelepasan yang optimum serta kondisi yang paling menguntungkan untuk survival harus dipastikan.
Ù  Selama beberapa tahun, monitoring (pemantauan) harus dilakukan terhadap besar populasi dan tingkat kerusakan.
Ù  Jika populasi mengecil, factor-faktor yang bertanggungjawab harus diperhitungkan untuk memutuskan apakah pelepasan berikutnya diperlukan atau tempat tertentu diabaikan saja.
Ù  Jika JPH telah mampu berkembang dan menyebar, efikasi dari pengendalian gulma ini mestilah dievaluasi.
v  V.  Pemeliharaan biakan agen PH
Ù  Pengaturan waktu pelepasan untuk sinkron dengan kelimpahan tumbuhan inang adalah penting untuk kolonisasi dan kemapanan JPH.
Ù  Biakan JPH harus tetap dijaga untuk memastikan ketersediaan jumlah yang memadai sebagai stok.  Hal ini dapat dilakukan dengan pembiakan missal di laboratorium.
v  VI. Uji efikasi agen PH
Ù  Dalam mengevaluasi hasil, tingkat penurunan populasi gulma dan penggantian vegetasi harus diperhatikan.
Ù  Diperlukan suatu ukuran yang dapat diandalkan untuk membandingkan tingkat kelimpahan gulma dan komposisi relative sebelum dan setelah perlakuan.
Bukti bahwa jasad yang diintroduksikan telah menyebabkan perubahan baik langsung maupun tidak langsung haruslah diperkuat dengan perlakuan control dan dokumentasi lain.

Minggu, 04 Maret 2012

pengertian gulma menurut para ahli


Nama                          : Yoyok
jur/kls                        : agroteknologi / a
Tugas Individu          : Ilmu Gulma

Pengertian gulma berdasarkan beberapa ahli

1.      Gulma adalah tumbuhan pengganggu yang nilai negatif apabila tumbuhan tersebut merugikan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung dan sebaliknya tumbuhan dikatakan memiliki nilai positif apabila mempunyai daya guna manusia. menurut (Mangoensoekarjo (1983)

2.      Pengertian gulma adalah tumbuhan yang tumbuh tidak sesuai dengan tempatnya dan tidak dikehendaki serta mempunyai nilai negatif. menurut sutidjo (1974)

3.      Gulma merupakan tumbuh-tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak diinginkan sehingga menimbulkan kerugian bagi kehidupan manusia. Kerugian yang ditimbulkan antara lain pengaruh persaingan (kompetisi) mengurangi ketersediaan unsur hara tanaman mendorong efek alelopati (Nasution,1986).

4.      Gulma didefinisikan sebagai tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak diingikan oleh manusia. Dengan demikian apa saja yang termasuk tanaman budidaya ,dapat dipandang sebagai gulma apabilah tumbuh pada tempat yang tidak diingkan.Tumbuhan yang lebih lazim sebagai gulma biasanya cendrung mempunyai sifat-sifat atau ciri khas tertentu yang memungkinkanya untuk mudah tersebar luas dan mampuh menimbulkan kerugian dan ganmgguan (Anderson, 1977).

5.      Gulma yatu tumbuhan liar yang dapat berkembang biak secara vegetatif maupun generatif dan biji yang dihasilkan secara vegetatif maupun generatif adalah dengan hizoma,stolon,dll. Pembiakan melalui spora umumnya dilakukan oleh bangsa pakisan sedangkan pembiakan biji dilakukan oleh bangsa gulma semusim atau tahunan, (Sukman dan Yakub,1995).

6.      Soerjani (1998) dalam Sukman dan Yakup (1991) mendefinisikan gulma sebagai tumbuhan yang peranan, pitensi, dan hakikat kehadirannya belum sepenuhnya diketahui.

7.      Gulma merupakan pesaing alami yang kuat bagi tanamanbudidaya dikarenakan mampu memproduksi biji dalam jumlah yang banyak sehingga kerapatannya tinggi, perkecambahannya cepat, pertumbuhan awal cepatdan daur hidup lama (Ashton dan Monaco, 1991).

8.      Sifat gulma umumnya mudahberadaptasi dengan lingkungan yang berubah dibandingkan dengan tanamanbudidaya. Daya adaptasi dan daya saing yang kuat merupakan sifat umum gulma (Tjirtosoedirdjo et. al., 1984)

9.      Tumbuhan yang bepotensi sebagai gulma cenderung mempunyai cii tetentu yang memungkinkan untuk mudah tesebar luasdan mampu maenimbulkan ganguandan kerugian (Hasution 1986, )

10.  Suatu tumbuhan yang tumbuhnya salah tempat (Beal Cicit, Soejani, 1987)

11.  Suatu tumbuhan yang tumbuhnya tidak dikendaki oleh manusia (Soerjani 1974; theo 197; Tjitosoedirdjo alet al 1984)

12.  Suatu tumbuhan yang manfaatnya belum diketahui (soerjani, 1974)

13.  Tumbuhan yang keberadaanya dapat menimbulkan gangguan dan kerusakan bagi tanaman budidaya maupun aktifitas manusia dalam mengelola usaha taninya. (kustono, 2004)

14.  Gulma adalah segala tanaman yang tumbuh pada tempat yang tidak diinginkan. Bunga mawar pun, jika tumbuh di tengah sayuran juga termasuk Gulma. Kebanyakan Gulma adalah tanaman yang cepat tumbuh dan dapat menghasilkan sejumlah besar biji dalam waktu singkat. (yakup 1994 )